Bangun subuh ini, diluar windy banget. Agak horor klo denger suaranya, apalagi kita tinggal di lantai empat.
Semua barang yg saya taruh di balkoni kamar utama dan balkoni ruang makan sukses basah kuyup. Satu kardus besar harusnya saya kirim ke Indonesia kemarin, tp alih alih ketemu klien, pengiriman kardus saya tunda. Hasilnya, hari ini kardus berisi pakaian dan sepatu bekas basah. Yah, berarti saya harus cuci ulang isinya. Ah well...
Ngeliat dua balkoni di rumah segini basah kuyupnya, dan ngerasain besarnya angin di luar sana, saya jd ngebayangin gimana rasanya pengungsi yg baru aja kena gempa di Kumamoto, lalu misalnya hari ini mereka dealing sama hujan badai seperti sekarang.
Sementara, saya bangun dgn suami di sebelah saya (plus dua kucing 😒), diatas kasur nyaman, di dalam ruangan hangat dgn konstruksi yang katanya di bangun utk handle gempa.
Lalu, nikmat Tuhan mana lagi yg saya harus dustakan?
Jujur, kadang saya harus mencubit diri sendiri buat mastiin nikmat hidup yg selama ini saya dapat itu bukan mimpi.
"...jika kalian bersyukur niscaya akan Ku tambah (nikmatku) pada kalian..."
- QS Ibrahim: 7
Iwakuni,
17 April 2016